COPD adalah singkatan dari penyakit paru obstruktif kronik. COPD adalah penyakit paru-paru yang diakibatkan oleh sumbatan pada saluran udara paru-paru yang menyebabkan masalah pernapasan. Meskipun COPD adalah penyakit progresif, diagnosis dan pengobatan dini dapat memperlambat perkembangannya. COPD mungkin dipersulit oleh bronkitis kronis atau emfisema; beberapa pasien mengembangkan kedua masalah yang menyebabkan masalah pernapasan tambahan. Beberapa dokter menganggap bronkitis kronis dan emfisema sebagai manifestasi lebih lanjut dari COPD.
Bagaimana COPD Mempengaruhi Paru-paru?
Kerusakan jaringan paru-paru dari waktu ke waktu menyebabkan perubahan fisik pada paru-paru dan saluran udara menjadi tersumbat oleh lendir yang kental. Kepatuhan (kemampuan jaringan paru untuk mengembang) menjadi melemah karena kerusakan jaringan paru ini. Kelenturan atau elastisitas paru yang melemah ini berarti bahwa oksigen tidak dapat mencapai ruang udara tempat terjadinya pertukaran oksigen dan karbon dioksida di paru-paru. Ini semua menyebabkan batuk untuk mengeluarkan lendir yang kental dan akhirnya, kesulitan bernapas.
Gejala PPOK
Sesak napas adalah gejala utama PPOK. Ini terjadi dengan aktivitas sehari-hari dan disebabkan oleh saluran udara yang tersumbat atau tersumbat dan alveoli yang rusak atau hancur tempat oksigen diserap dan karbon dioksida dilepaskan. Gejala COPD lainnya mungkin termasuk mengi, sesak dada, dan batuk kronis. Individu yang terkena mungkin mudah lelah, sering mengalami pilek dan infeksi flu, dan menghasilkan lendir atau dahak yang berlebihan. Gejala PPOK perlahan memburuk dan orang dengan gejala PPOK lanjut dapat:
- Menjadi gemuk karena kurang olahraga
- Mengalami pengecilan otot dan penurunan daya tahan tubuh
- Mengalami sakit kepala di pagi hari
- Memiliki warna kebiruan atau keabu-abuan di bawah kuku karena penurunan kadar oksigen dalam darah
- Sebaliknya, beberapa pasien PPOK dan emfisema mungkin mengalami penurunan berat badan.